Bagi anda pelaku bisnis dibidang pertanian skalau UKM janganlah minder .. asalkan mempunyai produk yang berkelas..pasti duniapun akan menghargai produk anda. seperti yang dilakukan oleh salah satu ibu muda movieda bahaoedin, meskipun berbadan hukum CV. mampu mengekspor pupuk kalium dan nitrogen organik ke JEpang, Perancis dan tiongkok.
CV Sinar Gebang Raya, Pupuknya murni dari bahan organik dengan bahan baku janjang sawit dan kulit kepiting.
Mari simak wawancara majalah swa dengan ibu muda satu ini.
CV Sinar Gebang Raya, Pupuknya murni dari bahan organik dengan bahan baku janjang sawit dan kulit kepiting.
Mari simak wawancara majalah swa dengan ibu muda satu ini.
Bagaimana Anda mendapatkan buyer pertama?
Customer
pertama kami, Asahi, merupakan pabrik pupuk terbesar di Jepang, mereka
membina kita untuk memproduksi pupuk kalium ini. Mereka mengetahui jika
janjang sawit ini sangat berpotensi tinggi untuk dijadikan pupuk kalium
organik. Karena memang sebelumnya sudah ada produk sejenis, tetapi kualitasnya masih kurang bagus bagi pihak Jepang itu sendiri. Karena itu, saya terpanggil untuk mendalami dan meneliti produk ini dan akhirnya mereka merasa cocok dan memutuskan untuk menjadi costumer kami.
Bagaimana dinamika awal Anda saat memulai ekspor?
Tidak hanya di tahun pertama saya
merasakan adanya dinamika melakukan ekspor. Awalnya sekali, grafik saya
itu naik dan turun drastis, naik lagi amblas lagi, begitulah sampai
akhirnya mulai stabil. Awalnya, kami mulai produksi secara manual tidak secara otomatis, sehingga sering terjadi human error pada saat proses produksinya.
Selain itu, karena pihak Jepang sangat teliti, mereka benar-benar detail dalam segi kualitas. Mereka
sangat memperhatikannya sedikit saja ada benda asing masuk kedalam
produk kami, kemudian kadar air dan lainnya mereka akan mengembalikannya
kepada kami. Selain itu, adanya supplier yang nakal, karena produk ini berupa abu janjang sehingga ada saja supplier
yang mencampurnya dengan abu gosok. Kejadian tersebut terjadi cukup
lama di awal-awal saya memulai produksi ini. Walaupun produksi saya
tidak ISO standar tetapi saya tetap memilki SOP untuk produk dari pupuk
saya.
Bagaimana kesulitan yang Anda hadapi dalam melakukan ekspor?
Untuk melakukan ekspor saya tidak
merasa ada kesulitan karena pengalaman saya sebelumnya saya sudah
mengetahui tata cara ekspor. Kesulitannya itu justru di kualitas itu
sendiri dan sumber daya manuasia yang saya miliki, karena budaya orang
Indonesia itu harus selalu didorong untuk melakukan suatu kerja keras.
Bagaimana akhirnya bisnis Anda kemudian terus berkembang?
Kesulitannya seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, adanya supplier
nakal, fasilitas yang kurang memadai itulah kesulitannya. Namun saya
menghadapi itu semua saya anggap seperti pelajaran yang membuat saya
untuk selalu bekerja keras. Kunci utama dari bisnis saya ini adalah
kerja keras. Saya bekerja bisa sampai 12 jam sehari dan saya tipe orang yang detail, baik dalam kualitas maupun manajemen. Karena menurut saya, jika manajemennya kacau maka semua akan kacau dan saya sangat juga sangat detail dengan menejemen. Selain itu, saya selalu melakukan improvement,
baik dalam manajemen maupun di bagian produksi. Intinya, saya selalu
melakukan improvisasi dan selalu bekerja keras sampai akhirnya bisnis
saya bisa menjadi seperti ini.
Setelah mendapatkan buyer pertama, bagaimana Anda mendapatkan buyer selanjutnya?
Saya memanfaatkan free international website, seperti alibaba.com disanalah saya mendapatkan buyer berikutnya. Selain alibaba saya juga memanfaatkan weibo, easyplaza dan situs free website lainnya. Karena kami memberi respons yang cepat, sehingga feedback kami juga cepat.
Apa kiat-kiat Anda melakukan ekspor?
Menjaga kualitas dan menjaga hubungan baik, hubungan baik yang kita maksud disini adalah feedback yang cepat terhadap konsumen. Apabila ada complain
dari konsumen, kita langsung lakukan investigasi kenapa hal tersebut
bisa terjadi, pada saat kita menjawab kita beritahu hasil investigasi
kami. Sehingga pada saat kita menjawab kita sudah bisa memberikan corrective action. Jadi mereka bisa senang menerima respons dan mereka menyadari kalau perusahaan kami mengetahui kesalahan kami, sehingga corrective action
kami baik. Kebanyakan pengusaha jika menerima klaim akan lari, tetapi
kalau perusahaan kami akan menghadapi, jika konsumen klaim kami juga
akan membayar. Karena mereka sangat appreciate dengan hal semacam itu. Selain itu, kerja keras dan improvement yang selalu saya lakukan untuk melakukan pasar ekspor dan juga kualitas. Kami juga harus mengetahui tipe-tipe costumer dari setiap negara.
Bisa Anda ceritakan jatuh bangun Anda dalam menggarap pasar ekspor?
Jika diungkapkan jatuhnya saya, saya pernah sampai menangis darah pada saat itu (tertawa), sampai kita di titik terendah karena supplier nakal. Para supplier
mengoplos bahan baku kami dengan abu gosok, pasir. Kemudian kulit
kepiting produksi kami, dioplos dengan kulit kerang, seperti itulah.
Setelah sampai di konsumen mereka mengetahuinya dan akhirnya complain
dan dikembalikan semua barang kita dan kita pun di minta klaim untuk
pengiriman tersebut. Saya juga pernah mengalami sekitar 10 kontainer
pulang tanpa bayaran dan saya tetap harus membayar semua biaya
administrasi mulai dari kontainer, bea cukai dan lainnya. Namun, alhamdulillahnya pada tahun 2007 kejadian itu, tetapi costumer
tetap percaya pada perusahaan kami karena melihat kesungguhan saya dan
ini semua bukan kesalahan saya dan mereka melihat potensi saya untuk
menjadi supplier mereka.
Setelah kejadian tersebut, berapa lama Anda bisa meyakinkan konsumen untuk membeli produk Anda?
Kira-kira
satu tahun saya baru bisa meyakinkan lagi para konsumen saya, dengan
kerugian yang begitu besar, mereka beli lagi tetapi dengan harga murah.
Walaupun kita merugi kita tetap harus ada cashflow, kasarnya apa yang bisa kita jual, kita jual seperti itu (tertawa).
Data nama produk yang di ekspor?
Pupuk Kalium dengan bahan dasar Janjang kelapa Sawit dan Pupuk Nitrogen dari bahan kulit kepiting dan tulang ikan